
Depok — Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Widodo, menyampaikan pesan inspiratif dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Transformasi Layanan Administrasi Hukum Umum yang berlangsung di BPSDM Hukum, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen seluruh jajaran AHU untuk melakukan transformasi layanan hukum publik secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Widodo menegaskan bahwa transformasi layanan bukan sekadar perubahan sistem, namun perubahan cara berpikir, cara bekerja, dan cara melayani masyarakat.
“Kita tidak hanya meningkatkan kompetensi, tapi juga mengajak seluruh jajaran untuk menjadi helikopter view—melihat masalah dari atas, memahami berbagai sudut pandang, dan merumuskan solusi yang tepat untuk pelayanan publik yang lebih baik,” ujar Widodo.
Widodo menambahkan bahwa perubahan wajah Ditjen AHU saat ini adalah bagian dari arahan Presiden dan Menteri Hukum untuk melakukan reformasi sistem pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berintegritas, khususnya dalam menghadapi tuntutan digitalisasi yang semakin kompleks.
Dirinya juga mengapresiasi kinerja seluruh pejabat struktural dan fungsional, termasuk tim IT dan dukungan administratif yang telah berkontribusi besar dalam transformasi ini.
“Mungkin di mata teman-teman perubahan itu kecil. Tapi kalau kita kumpulkan, kolektifkan, ini menjadi kekuatan besar. Ini membuktikan bahwa pelayanan kita on the track,” ucapnya.
Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah bahwa AHU bukan hanya tentang administrasi, tetapi tentang pelayanan yang menyentuh berbagai sisi kehidupan masyarakat dari kewarganegaraan, pendirian usaha, sampai pembentukan partai politik.
“Administrasi Hukum Umum itu ya memang umum, karena semuanya ada di kita. Dari hulu sampai hilir. Ini amanah besar, maka transformasi juga harus besar,” ujarnya.
Widodo juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan forum ini bukan sebagai kegiatan seremonial semata, tetapi sebagai ruang berdiskusi terbuka, layaknya keluarga besar yang mencari solusi bersama.
Lebih jauh Widodo menyampaikan harapan besar agar momentum ini menjadi langkah awal untuk membentuk tim yang solid, tangguh, dan siap menghadapi tantangan pelayanan hukum di era digital.
“Pelayanan hukum bukan hanya soal sistem, tapi soal kepercayaan. Maka, mari kita layani dengan kecepatan, ketepatan, dan keikhlasan karena sekali masyarakat percaya, maka tugas kita adalah menjaga dan terus memperbaikinya.” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Ditjen AHU Hantor Situmorang, menekankan pentingnya transformasi layanan sebagai keniscayaan yang tidak bisa dihindari, mengingat tuntutan masyarakat yang menginginkan layanan yang cepat, mudah, transparan, dan akuntabel.
Transformasi ini bukan hanya menyangkut digitalisasi, tapi juga perubahan pola pikir, budaya kerja, dan peningkatan integritas, akuntabilitas, serta kepastian hukum. Kegiatan ini diharapkan memperkuat kompetensi ASN, membangun sinergi antarunit, dan memperkuat nilai-nilai "BerAKHLAK" dan "Kami PASTI".
Hantor juga menegaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh harus diterapkan dan dikembangkan di unit kerja masing-masing. Di akhir sambutan, beliau menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan berharap kegiatan ini memberi dampak nyata dalam peningkatan kualitas layanan.
"Transformasi layanan bukan sekadar digitalisasi, tapi perubahan pola pikir dan budaya kerja. ASN harus menjadi motor penggerak perubahan kompeten, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan. Pengetahuan yang kita peroleh hari ini, harus berdampak nyata besok.” tutup Hantor.