
Bogor – Dalam upaya mendorong transformasi pelayanan publik yang profesional dan beretika, Sekretaris Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Sesditjen AHU), Hantor Situmorang, memberikan sambutan hangat dalam kegiatan peningkatan kompetensi petugas layanan Ditjen AHU, di Cisarua, Bogor (12/09/2025).
Di hadapan para peserta, Hantor menekankan pentingnya sinergi, etika kerja, serta adaptasi terhadap transformasi digital. Meski layanan publik kerap dihadapkan pada tekanan tinggi dan ekspektasi masyarakat yang terus berkembang, Ia mengingatkan bahwa pelayanan tetap harus mengedepankan attitude, bukan hanya aptitude.
Hantor juga menyoroti perlunya komunikasi lintas generasi dalam dunia kerja, Dalam organisasi pemerintahan, memahami dan menghormati gaya komunikasi setiap kelompok usia penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, meminimalkan konflik dan kesalahpahaman, serta mengoptimalkan kolaborasi lintas generasi guna mendukung pertumbuhan dan keberlanjutannya sebuah proses bisnis.
“Pelayanan itu bukan sekadar menjawab pertanyaan. Ia adalah cermin etika, empati, dan kolaborasi. Kalau etika tidak hadir dalam pelayanan, maka kualitasnya hanya akan jadi formalitas,” tegasnya.
Tak hanya itu, Hantor juga mengapresiasi penyebaran layanan ke berbagai Mall Pelayanan Publik yang terbukti efektif mengurangi kepadatan di lobi AHU pusat. Langkah ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa inovasi kecil dapat berdampak besar bagi kepuasan masyarakat.
“Kita ini satu tim, satu tubuh. Kalau ada bagian yang lemah, yang kuat harus bantu. Bukan malah ditinggal,” ujarnya mengajak semangat kolaboratif.
Ia berpesan bahwa profesionalisme dalam pelayanan harus dibungkus dengan perilaku dan komunikasi yang santun.
“Pelayanan prima tak hanya soal kecepatan, tapi juga tentang perasaan pelanggan yang merasa dihargai,” pungkasnya.