Denpasar – Kegiatan Executive Public Communication Training: Media and Strategic Communication tanggal 5-8 April 2016 yang dilaksanakan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali, acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemekumham RI Bambang Rantam Sariwanto.
Dalam sambutan pembukaannya Bambang menilai kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan mengingat di era Keterbukaan Informasi Publik sekarang ini. “Pejabat publik harus sanggup dan menguasai komunikasi publik secara baik, paham akan ekspetasi masyarakat luas.” Ujar Bambang saat memberikan sambutannya.
Hal lainnya juga disampaikan oleh Ronny F Sompie selaku Direktur Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia memaparkan fungsi kemuhamasan tidak bisa lepas dari media dan dapat memberi dampak positif maupun negatif pada pemberitaan yang disebarkan kepada masyarakat luas. Ronny juga menyampaikan jika sampai saat ini tidak pernah melayani media, menggunakan media sosial.
“Informasi yang berasal dari para pimpinan itu nilainya tinggi bagi para pemburu berita. Ketika kita mau melayanai wartawan, maka mereka akan mengapresiasi kita dengan seimbang. Jangan sekali-kali mencarai wartawan hanya saat kita butuh saja. Lakukanlah komunikasi dengan wartawan kapan pun kita mampu. Jika tidak bisa, beritahukan secara fair kepada mereka.” Ujarnya.
Ronny menambahkan pemberian informasi yang bersifat komunikatif seperti ini akan membuat komunikasi publik dari pejabat kepada media akan berjalan beriringan. Dengan adanya hal tersebut institusi akan mendapatkan diseminasi informasi yang sangat baik dan positif di khalayak ramai. “Saya bicara berdasarkan pengalaman pribadi. Saya bukan pakar komunikasi, saya hanya praktisi humas. Humas bukan hanya ilmu, tapi bisa juga merupakan seni,” lanjutnya.
Salin itu, konsultan komunikasi yang juga motivator, Aqua Dwipayana memaparkan bahwa media merupakan mitra utama sebuah institusi yang harus dijaga hubungannya secara konsisten. Selain itu, Aqua menekankan sebagai humas kita harus bersikap jujur saat berhadapan dengan media. “Bekerjasama dengan media perlu menggunakan pendekatan hati. Segala informasi yang kita sampaikan kepada media harus jujur dan apa adanya, tanpa menginformasikan hal-hal yang tidak perlu diinformasikan,” tegasnya.
Adanya pemberitaan negatif mengenai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) akhir-akhir ini akan menutupi pemberitaan positif yang ada di Lapas maupun di Rutan. Maka dari itu Aqua meminta Humas menjalin hubungan baik dengan media sekaligus membuat persepsi pemberitaan yang baik (Nda)