Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, sedari Kamis (31/0) ramai oleh ratusan masyarakat dan ribuan peserta Simposium dalam gelar inovasi pelayanan publik nasional 2016 yang diadakan di Gedung Jatim Expo Internasional. Kegiatan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut merupakan momen penganugerahan terhadap sejumlah kementerian lembaga, kabupaten kota dan BUMN yang selama ini telah bekerja keras melayani masyarakat melalui inovasi. Acara berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis 31 Maret sampai Sabtu 02 April 2016.
Simulasi pelayanan publik oleh pemerintah dan BUMN nampaknya menarik minat masyarakat karena rata-rata layanan publik yang diberikan telah menggunakan inovasi teknologi digital. Misalnya, Ditjen AHU, Kementerian Hukum dan HAM, kali ini mendapatkan penghargaan untuk ketiga kalinya atas inovasi layanan publik atas layanan Publikasi Formasi Jabatan Notaris secara Real Time dan Fidusia Checking Cetar (Cepat dan Transparan).
Sistem layanan publik Ditjen AHU yang dikemas apik dalam www.ahu.go.id berhasil meyakinkan tim panel dan tim independen memberikan apresiasi dan penganugerahan, bagian dari 11 kementrian lembaga yang berhasil melakukan inovasi. Layanan publik Ditjen AHU setidaknya telah menyisihkan sekitar 180 kementrian dari total 2.476 peserta yang mendaftar pada TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 Kemenpan dan RB.
Melalui sistem layanan berbasis online, Dirjen AHU, Freddy Harris optimis mampu menghapus pungutan liar. Selain itu, peningkatan data searching perusahaan, pendaftaran Notaris online tanpa embel-embel dan murah akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). “Dulu kita kesulitan memberikan layanan kepada Notaris, layanan cenderung tertutup, tak transparan. Kini dengan layanan notaris online setiap calon Notaris bisa langsung melihat formasi jabatan dan mengatur pendaftarannya,” jelas Freddy.
Gubernur Jatim, Soekarwo dalam sambutannya menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap upaya pemerintah melakukan inovasi pelayanan publik nasional sebagai pilihan penting meningkatkan daya saing di era global. “Daya saing kita meningkat dan lebih kuat kalau kita semua satu frekuensi. Selain daya saing, sumberdaya manusia dan infrastruktur juga perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembangunan,” imbuhnya. Selain itu Pakde Karwo juga optimis Indonesia mampu bersaing di Asia terkait ketiga hal tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan Kemenpan dan RB tersebut telah menapaki tahun ketiga. Selain mempromosikan inovasi pelayanan publik dengan model simulasi, pemerintah berupaya mendorong replikasi inovasi sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Jawa Timur berhasil mendapatkan predikat “the best” dengan 14 inovasi pelayanan publik yang masuk dalam Top 99. Selain gerai pameran inovasi dari pemerintah, nampak pula dua gerai NGO Internasional dari Australia dan Jerman berpartisipasi melakukan inovasi pelayanan publik nasional. Para pemangku kepentingan nampak antusias merayakan pelayanan publik kepada masyarakat yang datang, melihat langsung.