
BEOGRAD – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyampaikan salam pribadi Presiden Joko Widodo kepada Presiden Serbia H. E. Aleksandar Vu?i?, atas keberhasilan pemerintahannya melaksanakan pemilihan parlemen pada 21 Juni 2020 lalu.
Hal itu disampaikan Yasonna saat melakukan pertemuan dengan Presiden Serbia di Beograd pada Selasa (7/7/2020).
“Pemerintah Indonesia percaya bahwa pemilihan yang sukses adalah kunci untuk kestabilan dan pemerintahan yang kuat, yang pada gilirannya akan membawa lebih banyak stabilitas, pembangunan dan kemakmuran kepada rakyat Republik Serbia,” kata dia.
Dia menjelaskan Presiden Joko Widodo juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerja sama bilateral yang sangat baik antara Republik Serbia dan Republik Indonesia. Hubungan bilateral dan kerjasama antara kedua negara yang semakin solid dan terus tumbuh secara positif di berbagai bidang seperti hukum, keamanan, ekonomi, perdagangan, kesehatan dan pendidikan.
“Saya juga ingin menghargai kesempatan untuk mengadakan pertemuan yang bermanfaat dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehakiman Republik Serbia kemarin. Kami sepakat untuk terus memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama hukum untuk kepentingan rakyat kedua negara,” ujarnya.
Yasonna juga berterima kasih terhadap dukungan Serbia kepada Indonesia saat pemilihan keanggotaan ECOSOC, Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
“Indonesia terus mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Serbia, khususnya dalam kaitannya dengan Kosovo. Indonesia teguh pada posisinya tentang masalah ini dan mendukung upaya untuk menyelesaikan status akhir Kosovo secara damai,” jelas dia.
Selama kunjungan ke Serbia, Yasonna juga melakukan pembicaraan bilateral dalam bidang hukum, ekonomi dan lainnya. Terkait pembicaraan bilateral bidang hukum, Yasonna percaya perjanjian ini akan berfungsi sebagai instrumen hukum penting bagi penegak hukum kedua negara untuk bekerja sama secara efektif dalam memerangi kejahatan transnasional terorganisir, termasuk korupsi, pencucian uang dan kejahatan dunia maya.
Sementara dalam bidang ekonomi, Pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara. Indonesia sangat ingin bekerja menuju perjanjian perdagangan bilateral yang saling menguntungkan dan menguntungkan dengan Serbia.
“Tahun depan akan menjadi peringatan 60 tahun KTT Gerakan Non-Blok pertama. Dalam hubungan ini, Indonesia berharap dapat memperluas kerja sama di antara negara-negara anggota terutama dengan Serbia, antara lain di bidang ekonomi digital, Usaha Kecil Menengah (UKM), kesehatan, pemuda dan pendidikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Gerakan Non-Blok akan tetap menjadi salah satu kekuatan pendorong bagi pembangunan global,” ujarnya.
Lebih jauh, Yasonna menyampaikan selama seluruh negara di dunia menghadapi pandemi COVID-19, semua negara membutuhkan upaya bersama dan kuat dari komunitas global untuk mengatasi pandemi ini.
Adapun Yasonna hadir di Beograd memimpin delegasi Indonesia terkait rancangan kerja sama Mutual Legal Assistance (Bantuan Hukum Timbal Balik) dan Ekstradisi antara kedua negara. Yasonna dan rombongan berangkat dari Indonesia pada Sabtu (4/7/2020) dan dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air pada Kamis (9/7/2020).