
Pameran ini dikikuti oleh puluhan instansi dari instansi negara, pemerintah, LSM, perguruan tinggi, penerbit buku serta perusahaan. Acara berlangsung dua hari tanggal 28-29 Oktober. Beberapa instansi yang terlibat antara lain Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, DPR-RI, Kejaksaan RI, KPK, Polri, PPATK, LPSK, Ombudsman RI, BNN, Ikatan Notaris Indonesia, Universitas Daarul Ulum Jombang, Biro Hukum Pemprov DI Yogyakarta, BNI, serta unit utama Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut Menteri, konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak azasi manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan. “Makna negara Indonesia sebagai negara hukum dinamis, esensinya adalah hukum nasional Indonesia harus tampil akomodatif, adaptif dan progresif. Akomodatif artinya mampu menyerap, menampung keinginan masyarakat yang dinamis. Makna hukum seperti ini menggambarkan fungsinya sebagai pengayom, pelindung masyarakat,” tuturnya.
Cita-cita luhur pembangunan hukum dan HAM tersebut, lanjut Menteri, tentu tidak dapat dilakukan sendiri oleh Kementerian Hukum dan HAM. Perlu ada kerjasama dengan para pihak khususnya institusi yang bergerak di bidang hukum dan HAM. Sejalan dengan itu peran serta masyarakat juga menjadi penting sebagai energi yang potensial untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang hukum dan HAM.
“Sinergi kita perlukan untuk mengikis wacana dan citra yang berkembang di tengah masyarakat adalah bahwa institusi pelaku pembangunan Hukum dan HAM berjalan sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi bahkan terjebak dalam relasi yang bersifat konfliktuil,” tandas Amir.
Menteri mengapresiasi sosialisasi pembangunan hukum dan HAM dalam bentuk pameran atau yang kita sebut Legal Expo merupakan model kampanye hukum dan HAM yang dikemas dalam suasana yang menyenangkan, sehingga diharapakan dapat mengurangi kejenuhan publik terhadap penyampaian informasi hukum dan HAM yang formal. “Penyelenggaraan Legal Expo ini kiranya dapat menjadi momentum untuk mewujudkan kondisi pembangunan hukum yang lebih baik,” harapnya.