
Jakarta, 4 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-25, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) mengumumkan program strategis untuk memperkuat perlindungan kekayaan intelektual (KI) melalui 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Langkah ini merupakan respons atas capaian 1,7 juta permohonan KI dalam satu dekade yang diumumkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, hadir dalam acara tersebut dan memberikan penghargaan kepada masyarakat serta pelaku usaha yang telah berkontribusi dalam pengembangan KI.
"Pada kesempatan ini, saya mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan. Perlindungan KI adalah langkah penting untuk mendorong inovasi dan ekonomi kreatif Indonesia," ujar Supratman dalam sambutannya.
Dirjen AHU, Widodo, menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan KI melalui pendaftaran merek produk lokal yang difasilitasi oleh Koperasi Merah Putih.
"Kami akan memastikan perlindungan kekayaan intelektual berjalan optimal melalui pencatatan merek produk di KDMP/KKMP. Ini adalah bagian dari komitmen kami membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan," tegas Widodo di Graha Pengayoman, Jakarta.
Acara yang mengusung tema "Majukan Indonesia dengan Karya Kreatif dan Inovatif Anak Bangsa yang Terlindungi di Era Digital" ini juga menampilkan sejumlah inovasi terbaru, termasuk sistem e-Seal dengan OTP untuk pendaftaran hak cipta yang lebih aman dan efisien, Penetapan 27 daerah di 20 provinsi sebagai kawasan berbasis KI, yang akan menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif.
Dirjen Widodo menyatakan, 80.000 Koperasi Merah Putih akan menjadi ujung tombak dalam pendaftaran dan perlindungan KI untuk produk lokal.
"Melalui KDMP/KKMP, kami mentransformasi koperasi menjadi garda terdepan perlindungan KI. Tahun ini, kami menargetkan 80.000 koperasi dengan produk lokal yang sudah teregistrasi," jelas Widodo.
Ditjen AHU akan berkolaborasi dengan DJKI, pemerintah daerah, dan dunia usaha untuk memastikan program ini berjalan efektif. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.