
Namun pepatah mengatakan, "Di dalam gelapnya hutan pasti ada mutiara". Baru - baru ini kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemen PAN) Deputi inovasi pelayanan publik mengadakan kompetisi yang berkaitan dengan Inovasi yang dilakukan oleh instansi dalam melakukan perubahan. Menurut informasi ada sekitar 1500 instansi seluruh indonesia yang mengikuti di dalam kegiatan tersebut.
Salah satu Instansi yang mengikuti kompetisi tersebut adalah Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU). Perubahan pelayanan fidusia yang sebelumnya desentralisasi menjadi sentralisasi dengan memanfaatkan teknologi berbasis IT. Dengan maskot "Si Fidu", sistem fidusia online membawa dampak posisif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat penggunanya. Dari sisi pelayanan, masyarakat hanya memerlukan waktu 7 menit untuk melakukan pendaftaran jaminan fidusia, hal ini bahkan lebih cepat dari membuat mie instant, sedangkan dari sisi Notaris banyak kemudahan yang diperoleh, secara otomatis Pendapatan Notaris Bukan Pajak (PNBP) semakin meningkat bagi Notaris, begitu juga dari sisi pemerintah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di bidang pedaftaran jaminan fidusia meningkat tajam dari tahun sebelumnya.
Pada Sabtu (22/02/2014) diharian kompas diumumkan dari 1500 instansi yang mengikuti kompetisi tersebut, hanya 99 intansi yang lolos ke babak selanjutnya, dan salah satunya "Si Fidu" masuk nominasi tersebut, Ditjen AHU sangat serius untuk mempersiapkan hal ini, salah satunya adalah dengan membentuk tim kecil untuk mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan kompetisi tersebut.
Pada hari Rabu (26/02/2014) Tim menerima informasi bahwa "Si Fidu" lolos dari 99 nominasi dan masuk pada tahap berikutnya yang hanya menyisakan 42 instansi. Pada berikutnya (27/02/2014) Tim dari Ditjen AHU melakukan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Panelis yang terdiri dari Wartawan, mantan menteri Men-PAN, Tim Reformasi Birokrasi dan Tim Pakar. Tim dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum diberi kesemptan satu hari untuk mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan "Si Fidu".
Pada tanggal 27 Febuari 2014, "Si Fidu" maju pada babak selanjutnya, terus terang di Tim kecil Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum merasa tegang karena apapun ini adakah kompetisi di dalam pelayanan publik dan semua instansi sudah mempersiapkan dengan baik. Dengan dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal AHU Bapak Freddy Harris, pukul 10.00 WIB kami masuk keruang presentasi. Dengan satu tekad bahwa ini adalah salah satu inovasi pelayanan yang terbaik, maka dengan lugasnya beliau menyampaikan secara sistimatik bagaimana "Si Fidu" dari tahun sebelumnya sampai dengan adanya perubahan, dampak dari semua perubahan, manfaat dari semua perubahan, hanya 1 pernyataan dari Ketua Panelis yang pertama kali beliau menyampaikan "Saya tidak bertanya karena inilah yang disebut Inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Ditjen AHU".
Kami jadi teringat "Indonesian Idol", acara pencarian bakat di salah satu televisi swasta, kalau salah satu juri yang bernama ahmad dhani mengatakan ini lolos biasanya peserta tersebut lolos ke babak berikutnya, semoga "Si Fidu" juga demikan bisa lolos pada tahap berikutnya, namun yang pasti kami sudah berubah didalam memberikan pelayanan, terima kasih Masyakarat yang selalu memberikan penilaian kepada kami, terima kasih pada semua teman-teman dan tentunya Bapak Freddy Harris, dan yang tidak kalah penting agar kita selalu berdoa semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita. Aamiin... (N2KP)