JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menjadi Inspektur Upacara dalam rangka Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) ke 77 tahun. Dalam kesempatan itu, Yasonna mengajak jajaranya untuk terus menjaga komitmen dan konsisten menjadi Insan Pengayoman yang profesional, akuntabel, dan mempunyai terobosan kreatif dalam menyikapi berbagai keterbatasan.
"Mari kita satukan hati dan pikiran serta teguhkan komitmen secara bersama untuk terus berkarya bagi Negeri didasari tata nilai PASTI dan BerAKHLAK," kata Yasonna di Jakarta, Jumat (19/8/22).
Yasonna juga meminta kepada seluruh insan Pengayoman untuk terus melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal itu untuk mendasari indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh Kemenkumham. Selain itu, perlunya implementasi untuk memperkuat kemampuan internal, meningkatkan sinergitas, serta membuka partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya.
"Kita harus tahu tugas utama (core business) kita yakni keberhasilan pembangunan di bidang hukum dan HAM, karena ukuran keberhasilan kita bukan lagi sekedar memperoleh penghargaan dan seremonial belaka, tetapi terpenting adalah memperoleh kepercayaan publik dan memperoleh legitimasi masyarakat," pintanya.
Keberhasilan yang baik, kata Dia, akan ditandai dengan meningkatnya berbagai pemberitaan positif serta menurunnya public complaint dan pemberitaan negatif yang menerpa Kementerian Hükum dan HAM.
Yasonna berharap dengan bertambahnya usia Kemenkumham. Insan pengayoman dapat memaknai dengan sebaik-baiknya melalui langkah merefleksikan kembali dalam rangka evaluasi, introspeksi diri dan organisasi serta menyusun rencana tindak lanjut ke depan untuk mewujudkan Kementerian Hukum dan HAM menjadi organisasi kelas dunia (World Class Organization) dan memiliki keunggulan kompetitif memasuki era society 5.0. Untuk itu, Yasona menegaskan pentingnya sumber daya manusia sebagai komponen utama yang memiliki kreativitas (creativity), pemikiran kritis (critical thinking), serta kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik (communication and collaboration).
"77 tahun mungkin hanya bilangan angka semata, namun hal terpenting dari semua itu adalah kita dapat maknai dengan langkah positif untuk mewujudkan Kementerian Hukum dan HAM menjadi organisasi kelas dunia (World Class Organization) ," harapnya.
Yasonna juga mengajak jajarannya untuk menjalani dinamika usia yang ke-77 dengan bekerja keras dari waktu ke waktu dengan didasari tata nilai PASTI dan BerAKHLAK.
"Bekerjalah dengan ikhlas, tanpa pamrih serta tanpa cela, berikanlah pengabdian yang terbaik bagi Masyarakat, Kementerian Hukum dan HAM, Bangsa dan Negara tercinta," ajaknya.
Yasonna bersyukur di usia 77 tahun ini, Kementerian Hukum dan HAM mampu menghasilkan prestasi di tengah segala tantangan yang ada. Diantaranya, Opini atas Iaporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK berhasil diraih untuk yang ke-13 kalinya, Penghargaan predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 dari Ombudsman RI, dan beberapa capaian penting lainnya yang bisa dipertahankan dan prestasi lain yang bisa diraih.
"Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran atas kerja keras dan pengabdiannya selama 77 tahun untuk bersama memajukan Kemenkumham dan melayani masyarakat," pungkas Yasonna.