Jakarta - Terdapat jutaan orang yang membutuhkan transfusi darah tiap tahunnya dan tidak ada yang bisa menggantikan darah manusia. Karena itu, menjadi pendonor darah adalah cara terbaik untuk membantu menyelamatkan mereka. Dalam Rangka Memperingati Hari Kartini Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) bekerjasama dengan Unit Tranfunsi Darah DKI Jakarta menggelar donor darah, yang dilaksanakan di Salasar kantor Ditjen AHU, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Senin (23/04/18).
Kepala kepegawaian Ditjen AHU. Sucipto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bukti keberadaan Ditjen AHU yang peduli sesama dalam terutama dalam hal membantu penyediaan kebutuhan Darah Nasional yang dikelola oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
" Manfaat donor darah bukan hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang menerimanya, tetapi juga berkhasiat untuk mereka yang memberikannya". ucap Sucipto.
Kegiatan Donor darah ini, sambung Sucipto merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Kartini, yang diperingati setiap 21 April. Dia juga mengungkapkan kedepan kegiatan donor darah ini akan dilakukan secara berkelanjutan.
" kita rencanakan nantinya kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan sekali saja,namun harus berkelanjutan". tutupnya
Pantauan dilapangan hampir seratus kantong Darah terkumpul dari kegiatan ini yang kemudian akan disumbangkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta untuk disimpan dan didistribusikan kepada yang membutuhkan.
Sementara itu, Dokter PMI DKI Jakarta, dr.Diah, menyambut baik niat Ditjen AHU untuk melaksanakan kegiatan donor darah secara berkelanjutan. Dia juga menambahkan dengan Donor darah memungkinkan manusia untuk membagi sedikit darah dari tubuh guna membantu mereka yang membutuhkannya.
" Disamping kita dapat sedikit membantu sesama yang membutuhkan, donor darah juga menjadikan badan kita sehat, dengan donor darah kita secara tidak langsung akan mudah mengidentifikasi penyakit apa yang bersarang didalam tubuh kita". ungkap Diah
Lebih jauh Diah, menyatakan bahwa Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkannya.
" Jadilah pendonor darah, maka sehat badan dan membantu sesama yang sedang membutuhkan". tutupnya
Herlan, peserta donor mengungkapkan bahwa kebiasaan mendonorkan darah menjadikan badan kita menjadi lebih sehat.
" Saya sudah sembilan kali mendonorkan darah, sudah bisa merasakan perubahan kesehatan dalam tubuh setelah menjalani donor darah". ungkapnya.
Calon pendonor yang belum pernah menyumbangkan darahnya, tentu membayangkan hal seram saat melakukan donor darah. Namun sebenarnya jarum yang digunakan untuk mendonorkan darah hanya memberikan efek ‘jepitan kecil’ yang akan dirasakan setelah darah tersebut terkumpul.
“Apa yang dirasakan saat awal pengambilan darah, hanya terdapat di permukaan kulit kita. Jarum ini memiliki silikon, dan dibuat untuk mudah mengalirkan darah sehingga calon pendonor dibuat merasa nyaman,” kata seorang petugas dari PMI.
Setelah mendonorkan darah, biasanya calon pendonor akan mengalami pusing ringan. Hal tersebut merupakan efek samping yang sangat umum terjadi. Untuk mengatisipasi hal tersebut, calon pendonor dapat berbaring dan menghabiskan waktu 8 sampai 10 menit untuk berikutnya bangun dari tempat tersebut.